- PENGERTIAN TANAMAN MONOKOTIL.
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
- Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.
- Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.
- Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.
- Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
- Klad monocots dalam sistem APG dan sistem APG II.
1.Jagung ( Zea
mays L )
Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Akar
jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman.
Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat
sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak
mengandung lignin.
Daun
jagung adalah daun
sempurna.
Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada
daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi
oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku,
di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif,
dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Kerajaan :
|
|
Divisio :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Familia :
|
|
Genus :
|
Zea
|
Spesies
: Zea mays L.
2. Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi
juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama,
yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa
3.
Kelapa ( C.
nucifera
)
Buah kelapa adalah bagian paling
bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan
bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media
tanam bagi anggrek. Tempurung
atau batok, yang sebetulnya
adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai bentuk kerajinan
tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan
serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa)
adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta
biasa disajikan sebagai es kelapa muda
atau es degan. Cairan ini
mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.
Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok
melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras.
Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan
serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak
kelapa dan
turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan
lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly
yang disebut nata de
coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar.
Ordo:
|
|
Cocos
|
|
C. nucifera
|
|
4.
Anggrek (Orchidaceae
)
Suku
anggrek-anggrekan atau Orchidaceae
merupakan satu suku
tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak.
Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah
sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang
berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup
di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim
dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen)
membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat
hidup dari embun dan udara lembab.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu
mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun
tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain
terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula
yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk
yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan
jamur akar (mikoriza)
yang bersimbiosis
dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di
tanah (anggrek tanah) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu,
anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi
lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat
bersifat memanjang (monopodial) atau
melebar (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang
daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai
penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri
yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun
majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.
Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal)
biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga
disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi suatu struktur aksesoris
yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai
sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram
kecil (disebut pollinia) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka
oleh serangga
penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan
organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak
mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin.
Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum
mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada
medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
Orchidaceae
|
5. Mangga ( M. indica )
Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40
anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau le Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira 2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kela :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
M.
indica
|
6. Gandum (Triticum L. )
Gandum (Triticum spp.) adalah
sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk
memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk
menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
| |||||||||||||||
yang termasuk tanaman dikotil antara lain : | |||||||||||||||
1. Terong ( S. melongena )
Terong atau terung ialah tumbuhan yang tergolong
dalam keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India
dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa
digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
| |||||||||||||||
2. Rambutan
( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam
karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5mm atau bahkan lebih kecil.
Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga
biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan
alat betina (putik). Bunga banci (hermafrodit)
memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika
terjadi pembuahan
hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya
tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang
paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran
sebesar lalat. Di
berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi
sumber utama nektar
bagi lebah peliharaan. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut
di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur
kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi
daging. Bagian buah yang dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji
atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas
(rambutan ace/ngelotok).
|
Daun majemuk yang panjangnya
dapat mencapai 50 cm, bunga
berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh
hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya,
pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon
belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
| |||||||||||||||||||||
Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil - Secara umum dapat dibedakan dengan jelas
Adapun perbedaan struktur tumbuhan monokotil dan dikotil
Perhatikan tabel berikut ini!!
Setelah mencermati tabel diatas dapat di simpulkan :
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil dilihat dari akarnya :
Tumbuhan Dikotil :
Tumbuhan Dikotil :
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil dilihat dari batangnya :
Tumbuhan Dikotil :
| |||||||||||||||||||||
Perbedaan dan persamaan struktur batang dikotil dan
monokotil !!
Perbedaan dan persamaan struktur daun dikotil dan
monokotil!!
KESIMPULAN
1.
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis,
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem
berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan
dikotil berbeda.
2.
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas
pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda
pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada
tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3. Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun. | |||||||||||||||||||||